Tangga nada adalah urutan nada yang disusun secara berjenjang. Disebut tangga nada apabila sebuah tangga nada terdiri atas delapan tingkatan dengan urutan dari tingkat pertama sampai delapan. Tangga nada dibagi menjadi dua, yaitu tangga nada mayor dan minor. Tiap tangga nada dibedakan dengan jarak.
Tangga nada mayor berjarak 1 – 1 – 1/2 - 1 – 1 – 1 – 1/2. Tangga nada minor, yaitu tangga nada yang mempunyai jarak atau interval 1 – 1/2 - 1 – 1 – 1 – 1/2 - 1 – 1. Adapun urutan nada pada tangga nada mayor dimulai dengan nada (la) dan diakhiri dengan nada (la) oktaf atas . Lagu yang bertangga nada minor biasanya berakhir dengan nada la, tetapi ada juga yang diakhiri nada lain seperti 3 (mi).
Beberapa lagu yang dimainkan di tangga nada minor adalah lagu Syukur ciptaan H. Muntahar, Gugur Bunga ciptaan Ismail Marzuki, Bubuy Bulan, Tuhan ciptaan Bimbo, dan Trima Kasihku ciptaan Sri Widodo. Perhatikanlah dengan saksama lagu berikut ini.
1. Syukur
Syukur adalah lagu nasional Indonesia yang ditulis oleh Husein Mutahar, diperkenalkan pada bulan Januari 1945. Kita harus bersyukur atas pemberian Tuhan Yang Maha Esa . Karena atas Karunia-Nya Indonesia tercinta bisa merdeka.
Lagu ini mengandung makna ungkapan terima kasih seorang siswa kepada guru yang telah mendidiknya selama bertahun-tahun.
Gugur Bunga adalah sebuah lagu perjuangan Indonesia yang ditulis oleh Ismail Marzuki pada tahun 1945. Lagu ini untuk menghormati tentara Indonesia yang tewas selama Revolusi Nasional Indonesia, lagu ini menceritakan tentang kematian seorang prajurit, dan perasaan penyanyi. Sejak saat itu lagu ini menjadi sebuah lagu umum untuk protes dan pemakaman.
Bubuy Bulan adalah sebuah lagu yang berasal dari daerah provinsi Jawa Barat.Lagu ini menceritakan kesedihan seorang yang ditinggalkan oleh kekasih. Kesedihan itu bertambah tidak baik disaat seorang itu menyaksikan satu orang yang melewati tiap-tiap pagi dan menonton sorot matanya terkenang oleh kekasih yang lalu meninggalkannya.
Tuhan karya Bimbo mengajarkan kepada kita bahwa tuhan adalah segala-galanya, hanya Dia satu-satunya yang pantas untuk kita sembah. Seperti yang dilakukan oleh si Aku dalam karya Bimbo, Aku menyerahkan semua kehidupannya. Si Aku mengakui bahwa hanya kepada tuhanlah ia bisa berteduh dan berlindung. Si aku juga mengeluhkan dan mengadukan segala yang terjadi kepada Tuhan dengan segala peluh dan kesahnya.
